Kejujuran-Bajakan
Berbicara mengenai korupsi selalu
terkait dengan sebuah kerugian yang ditimbulkan sebagai dampaknya. Korupsi
sendiri sebenarnya memiliki definisi yang rumit dan multi tafsir jika kita
merujuk pada pasal tentang kerugian keuangan negara. Inti dari korupsi adalah
kecurangan. Kecurangan itu bisa berupa penyalahgunaan kekuasaan, suap menyuap
dan mungkin dalam pemanfaatan waktu. Kita pasti sudah sering mendengar adanya
korupsi waktu bukan? Kali ini penulis tidak akan mengajak Anda untuk berpikir
terlalu mendalam mengenai korupsi. Penulis hanya ingin mengajak kita semua
untuk berlaku jujur dimulai dari hal-hal kecil dahulu.
Kita pasti sering mendengar atau
bahkan mengatakan dan menyuarakan tentang mahasiswa sebagai agen perubahan,
integritas yang tinggi, kejujuran dan lain-lain yang berkaitan dengan
antikorupsi. Namun sadarkah kita ada satu hal yang mungkin belum atau sama
sekali tidak terlintas di benak kita, dalam menjalankan kehidupan kita sebagai
mahasiswa dan akitivis, pada umumnya kita menggunakan komputer (baik berupa PC
ataupun notebook), yang didalamnya berjalan software bajakan. Ya, bajakan.
Pembajakan merupakan salah satu
bentuk kecurangan yang sudah kita anggap sebagai sebuah kewajaran. Dalam hal
ini pembajakan yang dimaksud oleh penulis adalah pembajakan software Microsoft,
baik berupa sistem operasi maupun program-programnya lainnya.
Pembajakan software yang biasa kita
lakukan contohnya, memakai lisensi ilegal yang dapat berupa serial number, atau
yang lebih lagi menggunakan sebuah program atau sering disebut nge-crack. Kegiatan tersebut diatas adalah ilegal,
curang. Sederhananya begini, Kita memiliki sebuah karya, katakanlah sebuah
tulisan. Ketika ada yang ingin menggunakannya atau sekadar dikutip saja kita
menyaratkan untuk tetap menuliskan nama kita sebagai pemilik sah karya
tersebut. Itu baru sebuah tulisan, yang jika digunakan saja kita sudah
menyaratkan demikian. Bagaimana halnya dengan para pembuat software yang sudah
menyerahkan seluruh tenaganya dan dengan jerih payahnya lalu seenaknya saja
tanpa membeli lisensi atau serial numbernya kita gunakan. Jika kita merasa hal
tersebut harusnya dimaklumi bagi para pencipata karyanya (pembuat software),
maka ada yang salah dengan hati kita. Karena orang yang tidak menghargai sebuah
karya orang lain, adalah orang yang tidak bisa berkarya.
Berbeda dengan pembajakan-pembajakan
lainnya seperti pembajakan buku, film, dan lagu yang tidak memiliki alternatif
atau penggantinya, pembajakan software bisa dihindari jika kita mau
melakukannya. Ada sebuah software dan sistem operasi pilihan lainnya, yaitu
Linux. Linux adalah kebalikannya Microsoft. Linux adalah simbol kebebasan dalam
dunia IT. Kita bebas menggunakan dan menduplikasi program-program linux karena
lisensinya berupa lisensi umum.
Bagaimana mungkin kita
menggunakan software bajakan untuk beraktivitas. Apakah kita berharap
karya-karya yang kita hasilkan dari software bajakan tadi dihargai orang?
Sementara kita sendiri menggunakan software ilegal. Apakah ini yang namanya
integritas? Melakukan sesuatu yang baik/benar tapi dari dasar yang salah.
Memang untuk pindah dari kebiasaan
menggunakan windows bajakan ke linux yang bebas, dibutuhkan cukup banyak
pengorbanan. Pengorbanan terbesar adalah waktu, yaitu waktu untuk beradaptasi.
Pemerintah sendiri memilih bekerja sama dengan pihak Microsoft daripada
mengembangkan Linux karena tidak mau repot. Kebijakan ini tentu saja berdampak
pada semakin banyaknya pengguna software bajakan khususnya untuk Home user
seperti kita karena dituntut untuk mengikuti format dari Microsoft yang
digunakan pemerintah.
Kita mahasiswa yang katanya sebagai
agen perubahan, jika kita menyerah untuk merubah kebiasaan kita dalam
menggunakan software bajakan ke software linux yang bebas, bagaimana mungkin
kita bisa merubah keadaan korup di negeri ini.
Perpindahan dari windows ke linux
bisa dilakukan secara bertahap, dan tidak semua pekerjaan memang harus
dikerjakan di linux. Hanya saja untuk komputasi biasa seperti penggunaan office
jangan lah sampai menggunakan software bajakan. Jika kita tidak mampu membeli
software yang asli, beralihlah ke linux. Semua ini hanya masalah mau atau tidak
mau, bukan mampu atau tidak mampu kita untuk beralih menggunakan linux dan
meninggalkan bajakan.
Buktikan
kata-kata kalian..
#Jujur itu
indah.
:)
Ferdian.S.Rahman
No comments:
Post a Comment